Saturday, May 24, 2008

Awas! Hindari 30 Kesalahan Fatal pada Iklan Anda






1. Tidak menggunakan judul yang menggugah
2. Tanpa testimonial
3. Tidak mengunakan anak judul
4. Tidak ada keuntungan yang menggiurkan
5. Tanpa fitur/kelebihan produk
6. Tidak ada garansi
7. Tidak ada pertanyaan yang harus dijawab pembaca
8. Tidak ada bukti dari manfaat yang ditawarkan produk Anda
9. Tidak menyediakan kontak informasi
10. Tidak menggunakan testimonial dari seorang tokoh terkenal yang sudah membuktikan manfaat produk Anda
11. Tulisan iklan terlalu kaku dan resmi
12. Menggunakan kalimat terlalu panjang
13. Tidak ada batas akhir pemesanan produk Anda
14. Tidak menyediakan failitas ujicoba gratis produk Anda
15. Kesalahan ejaan tulisan pada iklan Anda
16. Kesalahan tata bahasa
17. Menggunakan backround terlalu gelap
18. Tidak ada jeda pada naskah iklan Anda
19. Tulisan semuanya mengunakan huruf besar
20. Cara pemesanan produk Anda terlalu merepotkan
21. Tanpa gambar penjelasan
22. Tidak ada perbandingan dengan produk pesaing Anda
23. Tulisan terlalu besar
24. Tulisan terlalu kecil
25. Naskah iklan terlalu pendek
26. Nasakah iklan terlalu panjang
27. Menggunakan slogan yang sulit dipahami
28. Tanpa bonus gratis
29. Harga terlalu rendah
30. Harga terlalu tinggi

- Sumber gambar:  http://www.boardroommetrics.com/wp-content/uploads/2012/07/advertisingsign.jpg
Tweet This
»»  READMORE...  

Thursday, May 22, 2008

3 Hal yang Harus Anda Perhatikan untuk Memasang Iklan Yellow Pages






Anda seorang pengusaha kecil menengah? Atau seorang agen sebuah produk? Dan Anda perlu memasang iklan di Yellow Pages? Berikut ini, 3 hal yang harus Anda pahami untuk memaksimalkan iklan Anda di Yellow Pages.
1. Iklan Yellow Pages sangat sederhana, sehingga Anda bisa menciptakannya dengan mudah. Begitu sederhananya, sehingga Anda tidak perlu menyewa pakar marketing atau seorang desainer grafis untuk menciptakan iklan Yellow Pages yang efektif. Anda hanya perlu tahu, siapa pelanggan Anda.
Anda pasti sering melihat iklan yang cantik dan indah diYellow Pages. Iklan itu mungkin dibuat oleh biro iklan ternama, atau minimal menyewa desainer grafis handal. Sebuah iklan yang sangat menarik perhatian pembaca Yellow Pages.Tapi, apakah Anda dan pemasang iklan lainnya, hanya ingin membuat iklan yang bagus dan antik? Atau mengharapkan pujian dari pembaca Yellow Pages? Saya yakin bukan itu tujuan Anda memasang iklan. Karena Anda memasang iklan untuk meningkatkan penjualan produk Anda dan mengalirkan uang masuk ke kantong Anda, bukan?
Nah, bagaimana membuat iklan yang bisa mendatang keuntungan bagi perusahaan Anda? Sangat mudah tentunya. Anda hanya perlu mempelajari bagaimana membuat judul iklan yang baik, naskah iklan yang baik dan bagaimana menciptakan penawaran yang hebat.
Jangan pernah menuliskan nama dan logo perusahaan Anda di judul iklan. Pembaca Yellow Pages tidak akan memperdulikan siapa Anda atau logo perusahaan Anda yang cantik, keculai mereka membutuhkan sesuatu dari perusahaan Anda.
Ciptakan Judul iklan yang mampu memberi solusi permasalahan pelanggan. Atau bisa menjawab pertanyan pelanggan. Pasti, mereka akan membaca keseluruhan iklan Anda dengan sangat antusias.

2. Kebanyakan iklan Yellow Pages dibuat oleh Pihak Penerbit Yellow Page. Padahal, selain Anda ada berapa perusahaan pesaing yang iklannya dibuat oleh pihak Yellow Page juga. Jadi, sangat mungkin terjadi, iklan Anda sama persis dengan iklan pesaing Anda. Bukankah ini hal yang buruk bagi perusahan Anda?
Jangan pernah menyerahkan sepenuhnya pembuatan iklan Anda kepada orang lain. Pelajari bagaimana cara meningkatkan respon iklan dan terapkan di iklan yang Anda pasang. Ikut sertalah dalam proses pembuatan iklan, karena Anda lebih tahu tentang pelanggan Anda sendiri.

3. Iklan di Yellow Pages jauh berbeda dengan iklan di media lainnya. Karena pembaca iklan YellowPages adalah calon konsumen yang siap membeli produk yang mereka cari. Bahkan mereka sudah menyiapkan uang untuk membayar Anda, jika produk yang Anda tawarkan adalah yang mereka butuhkan.
Apakah cukup dengan menulis siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan? Jawabannya adalah TIDAK! Karena yang terpenting adalah alasan kenapa seseorang harus memilih produk Anda daripada prpduk pesaing. Sekedar memberitahu produk yang Anda tawarkan, sungguh sia-sia. Seorang pembaca yang membutuhkan produk pakaian, tentu langsung membuka halaman kategori pakaian, bukan yang lain. Jadi, beritahukan kelebihan produk Anda yang tidak dimiliki produk pesaing.


- Diolah dari sebuah artikel di http://www.YellowPagesProfit.com.
- Sumber gambar:  http://www.activitiesgreece.gr/images/backgrounds/yellow.jpg
Tweet This
»»  READMORE...  

Friday, May 16, 2008

Ssssttt...10 rahasia konsumen yang perlu Anda ketahui








Sudah pernah nonton film What Women Whant-nya Mel Gibson? Film produksi tahun 2001 itu,mengisahkan seorang Creative Director di salah satu biro iklan di New York yang bisa “mendengar” kata hati wanita. Nah, setelah menonton film itu, saya jadi berpikir, pasti semua orang yang bekerja di dunia pemasaran ingin memiliki kemampuan itu.

Salah satu rahasia bagi seorang pemasar yang belum terungkap hingga saat ini adalah keinginan konsumen yang sebenarnya. Produk seperti apa yang mereka suka, apa yang tidak mereka sukai dari produk kita, berapa harga yang mereka harapkan dan banyak rahasia lain yang tersimpan rapat di benak mereka. Berikut ini beberapa hal yang bisa sedikit menguak tentang keinginan konsumen yang perlu Anda ketahui.

1. Kebanyakan orang menyukai kejutan, karena akan menciptakan perubahan pada rutinitas kehidupan mereka. Jadi, pastikan ada kejutan istimewa untuk pemesanan produk Anda. 

2. Kebanyakan orang, ingin hidup lebih mudah. Jadi, sederhanakan cara pemesanan dan cara menggunakan produk Anda. 

3. Kebanyakan orang menginginkan rasa aman. Beritahu konsumen, bahwa Anda memiliki sistem pemesanan yang aman dan terjamin.

4. Kebanyakan orang menyukai pujian terhadap prestasinya. Ucapkan sedikit pujian kepada calon konsumen Anda.

5. Kebanyakan orang, penasaran dengan hal yang akan merubah gaya hidupnya. Gunakan kata-kata yang membuat pembaca iklan Anda penasaran.

6. Kebanyakan orang, ingin berinventasi untuk masa depannya. Lebih baik menulis “ Investasikan uang Anda dengan produk ini…“ daripada “ Beli produk kami…”.

7. Kebanyakan orang menginginkan produk atau model terkini. Jelaskan kepada pembaca, bahwa produk Anda adalah produk terbaru di saat ini.

8. Setiap orang, pasti ingin mengatasi permasalahannya. Tuliskan masalah mereka dan tunjukkan bagaimana produk Anda bisa menyelesaikan masalah tersebut. 

9. Kebanyakan orang, ingin membahagiakan orang di sekelilingnya. Tunjukkan bagaimana mereka akan membahagiakan orang di sekelilingnya dengan membeli produk Anda.

10. Kebanyakan orang, ingin mengatasi penghalang dalam mencapai tujuan hidupnya. Tunjukkan apa saja yang bisa mereka raih dengan produk Anda. 


Nah, dengan mengetahui sedikit rahasia konsumen di atas, semoga Anda bisa memberikan program pemasaran yang tepat sasaran dan lebih mengena untuk konsumen Anda. 


Tweet This
»»  READMORE...  

Sunday, May 11, 2008

Sudah tepat sasaran kah iklan Anda?







Pernahkah Anda mengalami perasaan tidak enak semacam keraguan terhadap benar tidaknya pilihan setelah membeli dan membayar barang yang cukup bernilai ? Misalnya saja Anda membeli TV seharga Rp 10 Juta dan banyak merek yang dapat Anda pilih, kemudian pilihan Anda jatuh ke merek tertentu. Setelah bayar Anda melihat-lihat TV lain dan sepertinya lebih bagus dari yang baru saja Anda beli. Apa yang kemudian anda lakukan ? mengembalikan ke toko dan menukarnya dengan merek lain, atau pulang saja kerumah sambil terus khawatir. Tetapi bagaimana kalau situasinya berbeda. Sewaktu Anda membayar ada konsumen lain yang memuji keputusan Anda tersebut dan mengatakan bahwa dia juga membeli merek yang sama tetapi lebih kecil ? Ternyata dalam situasi kedua Anda lebih mantap membawa pulang TV idaman Anda.

Perilaku konsumen seperti ini sangat wajar dan setiap konsumen akan selalu mengalami sebuah situasi seperti ini sangat wajar dan setiap konsumen akan selalu mengalami sebuah situasi keraguan setelah megeksekusi keputusan untuk membeli sebuah merek. Disinilah salah satu peranan iklan , yakni meyakinkan konsumen bahwa keputusan tersebut benar. Situasi yang sama ternyata dialami oleh pemasang iklan, yaitu setelah mengeluarkan budget sedemikan besar, muncul keraguan tentang effektivitas iklan yang diluncurkannya. Apakah layak investasi yang dikeluarkan sebegitu besar dengan kemungkinan pendapatan yang belum jelas.

Berbeda dengan keraguan yang dimiliki oleh konsumen yang bisa dicover oleh iklan, word of mouth ( kalau ada orang lain memuji merek yang dibelinya konsumen akan merasa bahwa tindakannya benar), atau fungsionalitas produknya, keraguan pengiklan paling mudah diatasi dengan naiknya penjualan setelah beriklan. Akan tetapi seperti saya kemukakan dalam beberapa tulisan yang lalu bahwa iklan tidak selalu mampu mendorong audiencenya untuk membeli produk. Bahkan banyak iklan yang memang dari awal tujuannya tidak sampai ke sana melainkan hanya meningkatkan awareness atau mengubah image. Selain indikasi penjualan, alat lain yang dapat digunakan untuk meyakinkan pengiklan tersebut adalah dengan melakukan advertising post testing (APT), yakni evaluasi iklan setelah penayangan.

Dalam komunitas riset pemasaran sendiri banyak perdebatan yang muncul mengenai metode-metode advertising post testing ini. Professor Roderto, seorang pakar riset pemasaran dari Philipina, menulis adanya tiga tehnik APT yang paling sering digunakan. Ketiganya adalah Day After Recall (DAR), Advertising Awareness & Image (AAI), Pre/Post Usage & Attitude.

Dari namanya Day After Recall (DAR) dilakukan sehari setelah selesainya penayangan iklan dan penelitian dilakukan untuk mewakili populasi target. Dengan demikian tehnik pengambilan sampelnya harus menggunakan probabilistic sampling (random). Tujuan utama tehnik ini sebenarnya adalah untuk mengevaluasi sesuatu yang baru divisualisasikan melalui iklan. Kalau iklan tersebut baru ditayangkan tentu semua visualisasinya dianggap baru, sementara bagi perusahaan yang terus menerus beriklan tehnik ini dapat digunakan apabila ada perubahan tertentu pada iklan yang ditayangkan.

Berbeda dengan dua metode yang terakhir, tujuan DAR murni untuk mengevaluasi iklan dan bukan dampak iklan terhadap produk. Oleh karena itu informasi yang dikumpulkan dari survey itu antara lain adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan iklan seperti hal-hal yang diingat dari iklan, pesan yang diterima , persepsi konsumen tentang pesan yang dicoba sampaikan oleh iklan, dan lain-lain. Dengan demikian analisis yang digunakan salah satunya adalah melihat tentang recall terhadap copy iklan dan recall terhadap story. Apabila dilakukan perubahan tertentu pada iklan yang sudah lama ditayangkan diharapkan akan dapat tertangkap oleh DAR. Apabila ternyata recall konsumen adalah pada iklan-iklan versi sebelumnya berarti ada perubahan yang dilakukan tidak tertangkap. Versi yang memiliki bagian yang sangat kuat visualisasinya pada umumnya dapat langsung ditangkap apabila dilakukan perubahan , apalagi perubahan tersebut tidak sebanding. Misalnya saja terjadi pada iklan Xonce yang menggunakan Elma Theana sebagai komunikator cukup kuat direcall Pada “Xoncenya mana?” tetapi setelah itu tidak ada iklan merek ini yang diingat lagi.

Metode kedua yaitu studi Advertising Awarenes & Image bertujuan untuk mengetahui dampak iklan yang diharapkan mampu mengubah awareness menjadi image, yang kemudian menjadi dasar ke preferensi, trial, dan selanjutnya. Ada tujuh jenis informasi yang dikumpukan melalui metode ini yakni : brand awareness, ad awareness, ad recall, brand association, advertising image, brand image, dan yang ketujuh pola penggunaan
Dalam komunitas riset pemasaran sendiri banyak perdebatan yang muncul mengenai metode-metode advertising post testing ini, tetapi saya cenderung setuju dengan apa produk (brand usage). Dari ketujuh jenis tersebut terlihat ada tiga substansi, yaitu brand yang diiklankan , iklannya sendiri, dan konsumennya.

Brand awareness, brand asociation dan brand image mengukur dan mengevaluasi tentang pengenalan konsumen terhadap merek yang diiklankan, dari mulai sekedar tahu sampai dengan kenal secara detail core value dan core benefit yang ditawarkan. Ini sekaligus untuk mengevaluasi apakah core value yang ditawarkan oleh merek dapat secara penuh ditangkap oleh konsumen. Kaitanya dengan iklan adalah karena pesan yang dibawa oleh iklan menjadi salah satu sumber informasi penting bagi konsumen sehingga mereka memiliki asosiasi dan image tertentu. Selanjutnya tentang iklannya sendiri diukur dengan advertising recall yang mengukur tentang kemampuan iklan menempati level memory tertentu dipikiran konsumen, kemudian kemampuan konsumen menceritakan kembali jalannya iklan, penerimaan terhadap pesan yang disampaikan oleh iklan, dan persepsi konsumen terhadap iklan, secara keseluruhan ( menarik, menghibur, dapat dipercaya, dan lain-lain). Sementara itu hal ketiga yang dievaluasi adalah terhadap perilaku penggunaan produk oleh konsumen yang ditujukan untuk mengetahui tentang pengaruh iklan terhadap pola penggunaan produk.

Metode evaluasi ketiga adalah Pre/Post Usage & Attitude, yamg membandingkan tentang perilaku pemakaian, sikap, persepsi, asosiasi dan image konsumen terhadap produk dan merek antara sebelum dan sesudah iklan ditayangkan. Sebuah U & A research dilakukan sebelum iklan ditayangkan untuk mengetahui kondisi awal sebelum iklan, kemudian setelah iklan selesai ditayangkan dilakukan surevey kembali dengan materi dan jenis pengukuran yang sama dan hasilnya dibandingkan dengan survey sebelumnya.

Dengan melakukan salah satu dari ketiga hal di atas maka top manajemen tidak perlu lagi bertanya-tanya tentang effectivitas budget komunikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Target sangat jelas, dana yang dibutuhkan untuk mencapai target dapat dihitung, dan akhirnya hasil yang dicapai juga dapat diukur secara gamblang.


- Sumber: majalah Kapital vol III/ 16 bulan Agustus 2002.
- Sumber gambar:  http://hiwassee.edu/wp-content/uploads/2012/03/Shooting-Sports.jpg
Tweet This
»»  READMORE...  

Monday, May 5, 2008

Berapa Rupiah yang Terbuang Sia-sia dari Biaya Iklan Anda?






Apakah Anda pernah mengeluarkan ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk memasang iklan? Dan Anda tidak yakin berapa rupiah penjualan yang Anda peroleh dari iklan tersebut? Jangan teruskan kebiasaan buruk memasang iklan tanpa memperhitungkan hasilnya ini. Hanya dengan menguji dan mengukur efektivitas iklan, Anda bisa memaksimalkan hasil dari iklan yang Anda pasang.

Tes dan ujicoba iklan, bisa kita lakukan dengan menguji naskah iklannya, judul iklan, format iklan atau tempat dan media beriklan. Dengan melakukan tes iklan , kita bisa mengukur angka penjualan atau tingkat respon pembaca. Dan kita bisa mendapatkan format atau rumus iklan yang paling efektif. Dengan menggunakan format dan metode iklan yang sudah teruji keberhasilannya, akan meningkatkan kesuksesan iklan berikutnya.

Lalu, bagaimana caranya ya?Dengan menciptakan iklan yang memungkinkan respon langsung dari audience. Atau biasa disebut Iklan Respon Langsung. Dengan melihat respon dari pembaca iklan, tentu sangat mudah menghitung berapa banyak iklan yang terbaca. Atau dari mana saja, datangnya respon iklan kita. Bahkan, kita bisa menciptakan beberapa versi iklan untuk menjual produk yang sama. Misal, iklan versi A dipasang di koran X. Iklan versi B dipasang di koran B dan iklan versi C dipasang di koran C. Kemudian, bandingkan tingkat respon dari 3 versi iklan yang kita buat. Dari hasil tes iklan ini, kita bisa mengetahui judul iklan seperti apa yang paling berhasil menarik minat pembaca. Gaya tulisan seperti apa yang paling tepat digunakan.

Kasus nyata yang pernah saya lakukan, yaitu program iklan sebuah toko buku Islam di Solo. Suatu waktu, toko buku menyelenggarakan program diskon selama 1 bulan. Untuk mengiklankan program ini, saya mengunakan brosur ¼ folio dan spanduk rentang. Saya memanfaatkan brosur sebagai media Iklan Respon Langsung. Pada brosur, ditulis “ GRATIS Souvenir Cantik untuk 10 Pengunjung Pertama, dengan Menukarkan Brosur ini “. Nah, saya bisa melihat efektivitas iklan dari pengunjung yang datang ke toko buku untuk menukarkan brosur dengan souvenir. Bahkan saya bisa tahu darimana pengunjung ini mendapatkan brosur tersebut, karena saya menulis kode untuk setiap tempat penyebaran brosur.

Segera tes dan ujicoba iklan Anda untukmenghasilkan iklan yang paling menguntungkan...



- Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com/-m1UvZhKcK_U/TWbJ5rxtyGI/AAAAAAAAXqU/eCh3SqyCyTs/s1600/4.jpg
Tweet This
»»  READMORE...  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...