Logo merupakan salah satu alat pemasaran yang berfungsi meningkatkan awareness perusahaan atau produk Anda oleh target pasar yang dituju. Selain itu, logo berperan penting dalam proses membangun merek. Desain logo yang baik, bisa membantu memasarkan merek perusahaan atau produk Anda, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Proses penciptaan logo, sebaiknya melibatkan orang yang paling paham dengan tujuan dan karakter perusahaan. Untuk itu, Anda sebagai pemilik merek, perlu memahami konsep dan jenis logo seperti berikut ini:
1. Wordmark
Logo jenis ini menggunakan nama perusahaan atau produknya. Logo ini bisa menjelaskan jenis produk atau bidang pekerjaan perusahaan. Misal: Coca-Cola (minuman cola), Alfamart (minimarket)
2. Lettermark
Serupa dengan wordmark, perusahaan yang menggunakan lettermark memiliki nama merek yang menggambarkan jenis produk merek tersebut. Bedanya, ia lebih menggunakan inisial huruf. Misal: BRI (Bank Rakyat Indonesia), RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)
3. Brandmark Symbol
Menggunakan simbol sederhana tapi berkarakter kuat, yang menggambarkan perusahaannya. Terkadang, simbol yang digunakan bersifat abstrak dan sukar dipahami.
Logo jenis ini, digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki beragam produk dan merek. Misal: Unilever, PERTAMINA
4. Iconic Logotype
Logo yang memadukan Wordmark dengan Brandmark. Keunggulan logo jenis ini, ia bisa menggambarkan apa yang dikerjakan perusahaan sekaligus menampilkan karakter perusahaan. Misal: Bank Mandiri, Telkom.
Dan untuk menentukan jenis logo yang paling tepat, luangkan sedikit waktu Anda untuk menggali insight merek Anda. Supaya logo berfungsi efektif, Anda perlu menyiapkan visi dan misi, sasaran pasar, serta karakter dan budaya merek. Seperti halnya ketika saya harus menentukan logo BaksoGranatz, perlu proses cukup panjang hingga akhirnya lahir logo BGz yang dipakai saat ini.
Terakhir, untuk Anda yang sedang membesarkan sebuah merek, selamat memilih logo terbaik!
-Sumber: http://about.com
Tweet This
Proses penciptaan logo, sebaiknya melibatkan orang yang paling paham dengan tujuan dan karakter perusahaan. Untuk itu, Anda sebagai pemilik merek, perlu memahami konsep dan jenis logo seperti berikut ini:
1. Wordmark
Logo jenis ini menggunakan nama perusahaan atau produknya. Logo ini bisa menjelaskan jenis produk atau bidang pekerjaan perusahaan. Misal: Coca-Cola (minuman cola), Alfamart (minimarket)
2. Lettermark
Serupa dengan wordmark, perusahaan yang menggunakan lettermark memiliki nama merek yang menggambarkan jenis produk merek tersebut. Bedanya, ia lebih menggunakan inisial huruf. Misal: BRI (Bank Rakyat Indonesia), RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)
3. Brandmark Symbol
Menggunakan simbol sederhana tapi berkarakter kuat, yang menggambarkan perusahaannya. Terkadang, simbol yang digunakan bersifat abstrak dan sukar dipahami.
Logo jenis ini, digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki beragam produk dan merek. Misal: Unilever, PERTAMINA
4. Iconic Logotype
Logo yang memadukan Wordmark dengan Brandmark. Keunggulan logo jenis ini, ia bisa menggambarkan apa yang dikerjakan perusahaan sekaligus menampilkan karakter perusahaan. Misal: Bank Mandiri, Telkom.
Dan untuk menentukan jenis logo yang paling tepat, luangkan sedikit waktu Anda untuk menggali insight merek Anda. Supaya logo berfungsi efektif, Anda perlu menyiapkan visi dan misi, sasaran pasar, serta karakter dan budaya merek. Seperti halnya ketika saya harus menentukan logo BaksoGranatz, perlu proses cukup panjang hingga akhirnya lahir logo BGz yang dipakai saat ini.
Terakhir, untuk Anda yang sedang membesarkan sebuah merek, selamat memilih logo terbaik!
-Sumber: http://about.com